21.6.10

When We Talk About the Past..



Dunia sudah gila
Atau aku yang lama-lama akan menggila?
Lembar demi lembar catatan tergores darah
Darah
Dan darah
Darah lagi..
Hanya warna merah yang tertinggal di sana
Atau
Catatan-catatan hitam
Yang semakin kelabu dimakan umur

Tertimbun bersama daun-daun yang busuk
Di kala musim berganti
Kembali pulang dengan sepotong kaki yang masih utuh
"Begini saja sudah untung.." katamu

***

Sok tau banget ya gue sok-sokan bikin puisi gitu. Anyway, gue sama sekali bukanlah seseorang yang sangat puitis. Bahkan kalau gue disuruh baca puisi, sampai kebelinger pun gue gak bakalan ngerti apa maksud dan tujuannya. Prinsip gue: kalau bisa ngomong secara langsung, kenapa harus pakai kiasan? (Prinsip orang yang ga ngerti literatur, sigh)


Nah, anehnya tadi tiba-tiba aja terpikir kata-kata itu. Kenapa? Ya nggak tau. Gue sendiri heran sama otak gue sendiri, tiba-tiba memikirkan sesuatu yang "nggak gue banget" dan jauh banget. Halah, udah lah. Bikin pusing sendiri aja. Sampai segini aja intermezzo-nya..

Yang ini juga aneh: gue tiba-tiba kepikiran sama sejarah. Padahal sejarah adalah pelajaran yang bukan termasuk dalam daftar pelajarn favorit gue. Sorry, no offense. Hanya menurut pendapat gue aja. Beberapa alasan simpel yang mungkin terdengar bodoh:


1.) Gue males bacanya
2.) Gue males ngapalnya

3.) Pusing sama tanggalnya
4.) Suka banyak beda pendapat dan versi

5.) Susah ngapalin namanya.


Gue jadi inget pait-paitnya pengalaman gue beberapa bulan lalu dalam nyiapin ujian universitas. Gue sampai rela browsing banyak-banyak demi mendapat banyak sumber, sampe gue beli beberapa buku acuan yang kira-kira mencakup semua materi. Pokoknya niat abis deh.


Kemudian..


SETELAH DIBACA KOK TERNYATA MENYENANGKAN? *jerit sendiri*


Haha, seru aja gimana ceritanya sampai sekarang ada beberapa negara yang masih "musuhan" ternyata akibat kejadian di masa lalu. Gimana ceritanya negara-negara adikuasa sekarang kini bisa menjadi bangsa besar, tentu bukan mustahil kalau ternyata dulu mereka dijajah oleh pemerintahan mereka sendiri.


Dan..

Istilah-istilah aneh yang gue jumpain di sana. Beberapa yang gue inget:


- Korean Boom (Lupa, yang pasti bukan demam K-Drama atau K-Pop)
- Oil Boom (Kalau nggak salah surplus minyak di Indonesia)

- Kudatuli (Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli, konflik internal dalam tubuh PDI yang menyebabkan terpecahnya partai ini -- sorry kalau salah, banyak yang udah lupa)

- Malari (Malapetaka 15 Januari 1974, demo mahasiswa yang menentang kedatangan PM Jepang)

- Mafia Berkeley (Entah kenapa setiap kali nama ini disebut gue jadi inget Edi Brokoli -- berusaha menyelenggarakan konsep ekonomi Trickle Down Effect)


Banyak banget deh istilah-istilah yang gue temui yang lebih "aneh" dari ini. Selalu bikin gue kebelinger bacanya. Baru ada nemu satu, udah muncul lagi istilah lainnya. Akhirnya yang sebelumnya terlupakan. Dan seterusnya..

Tapi..


Di balik itu..


Yang bikin gue miris, yah, anehnya sepanjang sejarah yang gue baca kenapa selaluu berisi tentang masalah, masalah, dan masalah. Konflik. Pertumpahan darah. Perang. Selalu begitu.


Tau Franz Ferdinand kan?
Ya, bener. Emang nama band.

Tapi jauh sebelum band itu berdiri, Franz Ferdinand adalah nama seorang putra mahkota berkebangsaan Austria-Hongaria yang dibunuh oleh pasukan Serbia.

Dan percaya atau nggak, kematian putra mahkota ini yang menjadi salah satu penyebab meletusnya Perang Dunia I.

*geleng-geleng kepala*



Dan PD I memakan korban sebanyak.. *jengjeng*
Jumlah korban
Tewas:
5.520.000
Terluka:
Hilang: 4.121.000
12.831.000
Tewas:
4.386.000
Terluka: 8.388.000
Hilang: 3.629.000

Left: Triple Etente & friends

Right: Triple Alliante & friends

Courtesy of Wikipedia


Luar biasa..

Dan itu baru secuil dari apa yang gue baca, aslinya: lebih buaanyak lagi pastinya.

Pertanyaannya:
Kenapa sejarah banyak menceritakan sisi kelamnya?

Jawaban:
Karena itulah hidup. Ga ada yang namanya lawan kata, yang ada hanya pasangan.
Tuhan menciptakan segala sesuatunya berpasangan. Sisi gelap dan sisi terang bukan merupakan suatu lawan kata, melainkan pasangan. Di mana ada sisi gelap, di sana pasti akan muncul juga sisi terang.

Yang gue sorot di sini memang hanya beberapa bagian dari sisi "gelap" sejarah yang udah gue pelajari belakang. Tapi tentunya, ia pun pasti pernah menorehkan tinta emas dalam lembarannya..

DR