14.2.10

13.2.10

A Story With "Tante Bule"

cerita ini udah cukup lama..

akhir bulan desember kemarin, gue kedatangan sodara gue yang dari australia. mereka itu kakaknya bokap dan kakak iparnya bokap (yaiyalah, suami istri) sayang aja, mereka gak punya anak. jadi gak punya sepupu bule deh.. *ga penting*

jadi ceritanya, om gue yang notabene kakaknya bokap itu udah lama banget tinggal di australia. dari menetap sampai menikah di sana. nah jadi ceritanya setelah bertahun-tahun gak ketemu, akhirnya gue ketemu lagi sama mereka di bogor. yihuu.

mereka berlibur ke bogor cuma 3 hari sajaa karena selebihnya mereka jalan-jalan muterin indonesia. mulai dari bali, jakarta, jawa tengah, dll. jadi ceritanya pas mereka lagi di bogor, gue sama mama dan papa jadi tour guide mereka gitu (duileh) mulai dari jalan-jalan ke kebun raya, puncak, sampe makan malem di restoran sunda (hebat! wajah bule lidah sunda)

jadi sekitar jam 11-an gitu gue ngejemput mereka di hotel pangrango. terus langsung cabut ke kebun raya bogor. entah kenapa ya gue tiba-tiba hepi. bukan, bukan karena gue gak pernah ke sana. tapi karena emang (kita sebut dia tante bule) tante bule gue itu baik banget dan royal. terutama karena gue ditraktir makan di kafe dedaunan haha *otak matre*

terus akhirnya kami ngelilingin kebun raya by walking walking under the trees haha (ngaco) dan si tante bule gue ngomong gini *dalam bahasa inggris yang udah diterjemahkan*

"dilla, negara kamu indah banget. saya pernah ke negara asia lain tapi tidak seindah indonesia. mereka di sana kelaparan, tidak seperti di sini."

dalem hati gue berpikir: "ni tante gak tau aja masih banyak orang indonesia juga kelaparan." *sigh* tapi gue bangga juga sih karena dia sangat menghargai budaya kita. sedangkan kita sendiri? ayoo dong! harusnya kita bisa lebih menghargai warisan budaya kita :)

dan setelah seharian menjadi tour guide, gue jadi merasa bangga dengan warisan budaya dan negara gue. jangan berpikir, apa sih yang negara udah kasih buat gue? tapi berpikirlah, apa sih yang bisa gue kasih buat negara? betul gak? betuuull..

nah, skip. kita beralih..

yah, jadi begitu ceritanya. gue melewatkan banyak hal bersama tante bule gue dan suaminya itu.. and i never expected that that day will be my last day with her.

beberapa hari kemudian mereka terbang ke bali sebelum akhirnya pulang ke australia. dan pada hari senin malam (gue bertemu mereka hari selasa minggu lalunya) gue dikabarin bahwa tante bule gue itu mengalami koma.. setelah jatuh di kolam renang hotel. kontan, gue langsung shock. masa sih? kan gue baru kemaren ketemu? kok bisa? dan segala macam pertanyaan semacam itu.

see.. gue gak pernah menyangkan bahwa beberapa kejadian bisa terjadi sebegitu cepatnya. rasanya baru kemarin gue ngobrol sama dia, makan malem bareng, dibeliin oleh-oleh, dan segala macem. dan semuanya terjadi begitu aja. tanpa ada yang tahu. tanpa ada yang mau. tanpa ada yang bisa merubahnya.

seandainya tante gue gak lewat kolam renang..

seandainya tante gue gak ke bali..

seandainya..

seandainya..

terlalu banyak kata "seandainya". padahal harusnya kita tahu bahwa semua hal tersebut udah direncanakan oleh-Nya.

gak ada yang harus dirubah.

memang harus begitu jalannya.

dua minggu kemudian tante gue dibawa pulang ke australia dan dikabarkan meninggal di sana. well..

gak ada yang tahu apa yang akan terjadi minggu depan, besok, ataupun sedetik kemudian. seperti gue, rasanya gue seperti bermimpi. di saat gue sedekat itu dengan tante gue, bercerita dan berbicara, tak lama kemudian kita terpisah sedemikian jauhnya.

begitulah hidup. between two nothingness. before we born, we were nothing. after we dead, we will be nothing.

DR

10.2.10

Is That True?

there was someone who ever said this to me:

"if there was an exhibition that sell human brains, the brain of Indonesians will be the most expensive. brains of Americans will be valued $ 1, Japanese people's brains will be valued $ 10, and the brains of Indonesians will be valued $ 100. why it can be so expensive? because the brain of Indonesians have never been filled anything."

DR